Fenomena Bing, search engine baru keluaran Microsoft yang awalnya digadangkan bakal melibas search engine nomor wahid, Google ternyata belum benar-benar terjadi. Menurut lembaga riset comScore, Google memiliki 65% pada bagian pencarian, angka tersebut melonjak sebesar 0,8% dari bulan April.
Sementara itu, Yahoo berada di posisi kedua dengan total sebesar 20,1%, sedangkan Microsoft menyusul di urutan ketiga dengan 8%. Baik Yahoo maupun Microsoft turun sebesar 0,3% dan 0,2%. Namun demikian, angka tersebut belum termasuk kepada hasil dari Microsoft Bing yang diluncurkan pada Juni 2009.
Penelitian comScore sementara menunjukkan bahwa Bing telah menyokong Microsoft dan berhasil meningkat menjadi 12,1%. Sedangkan total jumlah pencarian turun pada bulan lalu, yakni dari 14,7 miliar (pada April) menjadi 14,3 miliar (pada Mei).
Apabila ditelisik berdasarkan jumlah pencarian, semua perusahaan search engine ternyata mengalami penurunan. Meski demikian, Google tetap bercokol pada posisi paling atas, namun angkanya merosot sekitar 2% dari 9,5 miliar pada bulan April, menjadi 9,3 miliar pada bulan Mei. Sang kompetitor, Yahoo juga anjlok sebesar 4% menjadi 2,8 miliar dan Microsoft turun sebesar 5% menjadi 1,1 miliar.
Pada dasarnya Bing bukanlah sebuah penemuan anyar Microsoft, pasalnya Bing merupakan hasil pembaruan ulang dari search engine lawas yang bernama Kumo. Untuk urusan belanja online, Bing boleh lebih unggul ketimbang Google. Pasalnya Bing dapat menampilkan program cashback. Namun demikian Bing tidak menampilkan rating penjualan seperti yang ada pada Google.