Sering internetan sambil cemberut karena browser berkecepatan siput? Hal itu tidak akan terjadi jika anda memakai rilisan terbaru Apple Inc., Safari 4
Upaya Apple memasang Nitro Engine untuk menggenjot kecepatan Safari 4 tidak sia-sia. Browser Apple terbaru yang masih dalam versi beta ini terbukti jauh lebih cepat dibandingkan para pesaingnya.
Nitro Engine adalah mesin JavaScript super cepat yang digunakan untuk melipatgandakan kemampuan JavaScript pada browser Safari sampai 30 kali lipat lebih cepat. Kecepatannya melesat dibandingkan Internet Explorer dan tiga kali lebih cepat dibandingkan browser Mozilla, Firefox 3.
Tidak hanya itu, Apple juga meningkatkan performa HTML (HyperText Markup Language) di browser ini sehingga kemampuan membuka halamannya tiga kali lebih cepat dibanding Internet Explorer 7 maupun Firefox.
Apakah ini sungguh-sungguh atau Apple hanya melebih-lebihkan? Tidak juga. Pengujian terhadap Safari 4 Beta menggunakan SunSpider menghabiskan waktu 657 milidetik. Sementara terhadap Safari 3 membutuhkan waktu lebih lama, 2.970 milidetik.
Firefox 3 membutuhkan waktu yang lebih lama lagi yaitu 2.399 milidetik, menandakan kecepatan browser ini kalah jauh dibanding browser yang membutuhkan waktu lebih sedikit.
Bahkan Firefox 3.1 versi Beta terbaru (Firefox 3.1) yang juga mengembangkan mesin JavaScript yang ditingkatkan kecepatannya dan dikatakan jauh lebih cepat dari Firefox sebelumnya hanya mencapai angka 1034 milidetik dalam pengujian.
Sementara dalam pengujian ini Internet Explorer menunjukkan performa paling buruk. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengujian 19.902 milidetik. Tetapi Internet Wxplorer 8 jauh lebih baik dengan angka 4137 milidetik.
Satu-satunya yang mampu mengejar Safari 4 Beta adalah Chrome 1.0. Browser yang dikembangkan ini, meski masih lebih lambat dari Safari 4 tetapi menunjukkan hasil yang tidak terlalu jauh jaraknya, 853 milidetik.
Semua pengujian tersebut dijalankan di komputer iMac dengan sistem operasi Windows Vista. Pengujian yang dijalankan di iMac dengan Mac OS X Leopard menunjukkan Safari 4 Beta memperoleh angka 639 milidetik dan Firefox 3.0 memperoleh angka 2535 milidetik.
Dengan performa semacam itu tak heran Apple agak melambung. “Safari selalu bicara tentang performa, fitur inovatif dan standar web. Safari 4 adalah langkah besar dalam mendorong inovasi browser,” ujar direktur senior software sistem, global produk marketing Apple, Brian Croll.
Safari 4 nampaknya benar-benar memanjakan netter. Fitur forms auto fill memungkinkan Safari mengisikan online form anda berdasarkan data dari address book atau form yang telah diisi sebelumnya.
Ingin mengakses situs-situs “tertentu” tanpa ketahuan? Safari menyediakan fitur private browsing. Aktifkan fitur ini, Safari secara otomatis tidak akan menyimpan hasil search google, cookies, download history, atau informasi lain yang telah anda isikan selama browsing.
Jika lupa mengaktifkan private browsing, kerahasiaan bisa tetap terjaga. Klik saja privacy reset, dan cache anda secara otomatis dikosongkan. Form dan search history pun ikut dihapus dari Safari.
Kedepannya, Safari juga menjadi default browser pada iPhone. Untuk rilisan selanjutnya, Apple berencana melengkapi produk ini dengan beberapa fitur tambahan yang bersifat global dan mengakomodasi kebutuhan user dari negara-negara lain.
Diantaranya metode input teks internasional, localized menus and help, serta advanced text lain. Benar-benar browser yang mewujudkan nyaris seluruh keinginan user. Ingin mencoba? Tidak perlu memeriksa dulu isi kantong anda. Karena versi beta sudah bisa di-download secara gratis dari situs resmi Apple.
Upaya Apple memasang Nitro Engine untuk menggenjot kecepatan Safari 4 tidak sia-sia. Browser Apple terbaru yang masih dalam versi beta ini terbukti jauh lebih cepat dibandingkan para pesaingnya.
Nitro Engine adalah mesin JavaScript super cepat yang digunakan untuk melipatgandakan kemampuan JavaScript pada browser Safari sampai 30 kali lipat lebih cepat. Kecepatannya melesat dibandingkan Internet Explorer dan tiga kali lebih cepat dibandingkan browser Mozilla, Firefox 3.
Tidak hanya itu, Apple juga meningkatkan performa HTML (HyperText Markup Language) di browser ini sehingga kemampuan membuka halamannya tiga kali lebih cepat dibanding Internet Explorer 7 maupun Firefox.
Apakah ini sungguh-sungguh atau Apple hanya melebih-lebihkan? Tidak juga. Pengujian terhadap Safari 4 Beta menggunakan SunSpider menghabiskan waktu 657 milidetik. Sementara terhadap Safari 3 membutuhkan waktu lebih lama, 2.970 milidetik.
Firefox 3 membutuhkan waktu yang lebih lama lagi yaitu 2.399 milidetik, menandakan kecepatan browser ini kalah jauh dibanding browser yang membutuhkan waktu lebih sedikit.
Bahkan Firefox 3.1 versi Beta terbaru (Firefox 3.1) yang juga mengembangkan mesin JavaScript yang ditingkatkan kecepatannya dan dikatakan jauh lebih cepat dari Firefox sebelumnya hanya mencapai angka 1034 milidetik dalam pengujian.
Sementara dalam pengujian ini Internet Explorer menunjukkan performa paling buruk. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengujian 19.902 milidetik. Tetapi Internet Wxplorer 8 jauh lebih baik dengan angka 4137 milidetik.
Satu-satunya yang mampu mengejar Safari 4 Beta adalah Chrome 1.0. Browser yang dikembangkan ini, meski masih lebih lambat dari Safari 4 tetapi menunjukkan hasil yang tidak terlalu jauh jaraknya, 853 milidetik.
Semua pengujian tersebut dijalankan di komputer iMac dengan sistem operasi Windows Vista. Pengujian yang dijalankan di iMac dengan Mac OS X Leopard menunjukkan Safari 4 Beta memperoleh angka 639 milidetik dan Firefox 3.0 memperoleh angka 2535 milidetik.
Dengan performa semacam itu tak heran Apple agak melambung. “Safari selalu bicara tentang performa, fitur inovatif dan standar web. Safari 4 adalah langkah besar dalam mendorong inovasi browser,” ujar direktur senior software sistem, global produk marketing Apple, Brian Croll.
Safari 4 nampaknya benar-benar memanjakan netter. Fitur forms auto fill memungkinkan Safari mengisikan online form anda berdasarkan data dari address book atau form yang telah diisi sebelumnya.
Ingin mengakses situs-situs “tertentu” tanpa ketahuan? Safari menyediakan fitur private browsing. Aktifkan fitur ini, Safari secara otomatis tidak akan menyimpan hasil search google, cookies, download history, atau informasi lain yang telah anda isikan selama browsing.
Jika lupa mengaktifkan private browsing, kerahasiaan bisa tetap terjaga. Klik saja privacy reset, dan cache anda secara otomatis dikosongkan. Form dan search history pun ikut dihapus dari Safari.
Kedepannya, Safari juga menjadi default browser pada iPhone. Untuk rilisan selanjutnya, Apple berencana melengkapi produk ini dengan beberapa fitur tambahan yang bersifat global dan mengakomodasi kebutuhan user dari negara-negara lain.
Diantaranya metode input teks internasional, localized menus and help, serta advanced text lain. Benar-benar browser yang mewujudkan nyaris seluruh keinginan user. Ingin mencoba? Tidak perlu memeriksa dulu isi kantong anda. Karena versi beta sudah bisa di-download secara gratis dari situs resmi Apple.
Pengin nyobain..? download Safari 4 disini